Sungai Yang Terkenal Dengan Keberadaan Ikan Salmon Di Indonesia Adalah
Jenis Ikan Salmon di Indonesia
Sebenarnya tak ada satupun jenis ikan salmon yang berkembang di Indonesia secara alami. Sebab, semuanya merupakan suplai dari hasil impor negara lain agar memenuhi kebutuhan konsumsi di Indonesia.
Ikan salmon sendiri ada yang berukuran kecil dan besar. Namun, paling sering dibeli orang adalah yang berukuran kecil sebab sudah mencukupi kebutuhan dan harganya pun terjangkau.
Berikut jenis-jenis ikan salmon di Indonesia yang bisa dijumpai.
Baca Juga : Bolehkah Ibu Hamil Makan Seafood? Simak Disini
King (Tshawytscha)
Ikan salmon ini memiliki ukuran lebih besar dan cocok untuk hidangan keluar besar juga tentunya. Jumlah dari salmon jenis ini masih sangat banyak sebab penangkarannya kini sudah tersedia di beberapa negara.
Namun, ikan salmon ini dibanderol dengan harga lebih tinggi dari ikan salmon lainnya. Wajar saja, karena kualitas dagingnya juga yang paling bagus, apalagi kandungan omega-3 nya adalah yang paling tinggi.
Ukuran salmon king seperti namanya, sangat besar, dan bahkan bisa mencapai 20 kg. Akan tetapi, saat dipasarkan secara retail, mungkin kamu hanya bisa menemui ukuran 9–13 kg saja.
Baca Juga : Jenis Udang Populer dan Enak di Indonesia
Di akhir fase hidupnya, salmon kembali ke sungai untuk bertelur
Di sisa hidupnya, salmon kembali ke sungai tempat mereka lahir untuk bertelur. Hebatnya, mereka bisa menempuh jarak sejauh 1.500-3.000 kilometer untuk kembali "pulang". Salmon lebih memilih bertelur di tempat kelahirannya dibanding sungai lain, karena mereka tahu itu adalah tempat terbaik untuk bertelur, jelas laman United States Geological Survey.
Bagaimana cara salmon mengingat lokasi sungai tersebut? Para ilmuwan percaya kalau salmon menggunakan bau untuk menemukan jalan kembali.
Salmon mengerahkan seluruh tenaga untuk bertelur dan bermigrasi, bahkan mereka tidak makan sama sekali. Tak heran, banyak salmon yang mati setelah bertelur di sungai. Sekitar 3-90 persen salmon mati dalam fase ini, sisanya hidup.
Nah, itulah siklus kehidupan salmon yang lahir di sungai dan besar di laut. Tak disangka, kehidupan salmon begitu menakjubkan, ya?
Baca Juga: 7 Palung Laut Terdalam di Bumi, Bukan Hanya Palung Mariana!
Ikan Salmon lahir di sungai, tumbuh di laut.
Bobo.id - Siapa yang suka makan sushi? Sushi adalah makanan khas Jepang yang terbuat dari nasi dengan lauk berupa makanan laut, dan sayuran.
Biasanya sushi salmon yang banyak dipilih untuk dikonsumsi.
Tahukah teman-teman? Ternyata ikan salmon yang sering kita makan memiliki siklus hidup yang unik, lo.
Ikan salmon lahir di sungai, namun bertumbuh di laut. Lalu, ikan salmon harus kembali ke sungai tempat mereka lahir untuk bertelur.
Ikan ini pun bisa bermigrasi sangat jauh, hingga 3.000 kilometer, lo. Lalu, bagaimana, ya, siklus hidup ikan salmon? Yuk, kita cari tahu bersama!
Telur salmon ini diletakkan induknya di dasar sungai. Kerikil melindungi telur salmon dari arus sungai.
Tahukah teman-teman? Satu ikan betina bisa menghasilkan 2.000 hingga 5.000 butir telur, lo.
Sayangnya, yang bisa lahir menjadi ikan salmon hanya 0,3-1,3 persen.
Baca Juga: Selain Tuna dan Salmon, Ikan yang Mudah Ditemukan di Pasar Ini Juga Baik untuk Perkembangan Otak
Setelah telur dikeluarkan, biasanya ikan salmon betina akan mati di sungai itu.
Nah, setelah 6-20 minggu, telur akhirnya menetas.
Setiap spesies salmon memiliki waktu penetasan yang berbeda beda, lo. Waktu penetasan ini dipengaruhi oleh suhu air, kadar oksigen dan karbondioksida.
Saat mereka sudah cukup besar dan kuat, ikan ini akan naik ke permukaan air dan menghirup udara.
Mereka juga belajar berenang walaupun masih belum seimbang karena terkena arus sungai yang cukup deras.
Selanjutnya, kantung telur yang masih menempel di ikan salmon kecil, perlahan-lahan menghilang.
Mereka mulai sering berenang ke permukaan air untuk mengambil oksigen dan mulai makan.
Tahukah teman-teman? Ikan salmon bisa menghabiskan waktu di air tawar selama 1-2 tahun sebelum akhirnya bermigrasi ke laut, lo.
Baca Juga: Pelihara Cupang? Coba Beri 4 Makanan Ini Jika Ingin Warnanya Makin Cerah, Udang Air Asin Hingga Salmon
Selanjutnya, ikan salmon mulai bermigrasi dari air tawar ke air laut. Ikan salmon mulai beradaptasi untuk hidup di air laut yang mengandung garam.
Di laut, ikan salmon beradaptasi dengan meminum air laut. Lalu, ikan salmon akan mengeluarkan kelebihan garam melalui insangnya.
Salmon dewasa menghabiskan kurang lebih 1-4 tahun berenang di air laut.
Ikan salmon dewasa memiliki berat 3,5-5,5 kilogram dan bisa tumbuh hingga 13,5 kilogram. Sementara, panjang rata-rata adalah 70-75 cm.
Ikan salmon dewasa dapat dikenali dari tubuhnya yang memiliki sisik berwarna perak-biru dengan bintik-bintik hitam.
Kembali ke Sungai untuk Bertelur
Di sisa hidupnya, salmon kembali ke sungai tempat mereka lahir untuk bertelur.
Hebatnya, mereka bisa menempuh jarak sejauh 1.500-3.000 kilometer demi kembali pulang.
Salmon lebih memilih bertelur di tempat kelahirannya dibanding sungai lain, karena baginya, itu adalah tempat terbaik untuk bertelur.
Baca Juga: 7 Manfaat Ikan Salmon untuk Kesehatan, Salah Satunya Menyehatkan Tulang
Salmon mengerahkan seluruh tenaga untuk bertelur dan bermigrasi, bahkan mereka bisa tidak makan sama sekali.
Tak heran, banyak salmon yang mati setelah bertelur di sungai. Sekitar 3 hingga 90 persen salmon mati dalam fase ini, sisanya hidup.
Nah, itulah siklus hidup ikan salmon yang lahir di sungai dan tumbuh di air laut. Menarik, bukan?
Tonton video ini, yuk!
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
Belanja di App banyak untungnya:
Sebenarnya tidak ada jenis ikan salmon di Indonesia yang berkembang secara alami. Jadi suplai tersebut semuanya dilakukan dari hasil impor negara lain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.
Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan apa saja varian sering beredar di pasaran. Sehingga Sahabat Sehat dapat menjadikannya sebagai opsi ketika hendak melakukan pembelian secara retail.
Akan kami bagi segmen menjadi dua karena memang pangsa pasar sendiri bervariasi. Ada yang berukuran besar dan kecil sehingga kami akan membahasnya secara terpisah agar mudah mempelajarinya.
Jadi ketika hendak melakukan pembelian Sahabat Sehat tidak perlu bingung lagi harus membedakan. Ada aspek penting yang perlu diketahui sehingga nantinya mampu menghasilkan olahan dengan cita rasa nikmat.
DAPATKAN IKAN SALMON DAN IKAN LAUT SEGAR LAINNYA DI SESA.ID
Coho (Kisutch Oncorhynchus)
Coho termasuk varian ikan salmon yang mudah ditemukan di Indonesia dengan bobotnya yang masih standar yaitu 2,5–5 kg per ekor.
Ketersediaan Coho cukup melimpah di tempat penangkaran. Hal ini membuat harganya tidak terlalu fantastis di pasaran.
Coho memiliki warna tubuh silver yang mencolok dan setelah dibekukan pun warnanya ini masih tetap terlihat dengan sangat jelas.
Salmon lokal satu ini punya ukuran tubuh yang cukup besar. Ini disebut sebagai salmon atlantik karena hanya bisa dijumpai di Laut Atlantik saja.
Bahkan, pasarnya di Indonesia bisa dibilang hampir tidak ada karena terlalu sulitnya. Peminatnya pun tidak begitu banyak.
Barat tubuh salmon ini bisa mencapai puluhan kg setelah ia dewasa untuk satu ekornya. Akan tetapi, saat belum panen, maka rata-rata berat tubuhnya hanya 5–7 kg saja per ekor.
Diketahui, karena populasinya yang sedikit, habitat dan telur ikan ini dalam waktu singkat mungkin akan mengalami kepunahan secara perlahan.
Jenis Ikan Salmon di Indonesia yang Berukuran Besar
Pada segmen ini kami akan fokus membahas tipe dengan ukuran lebih besar dari biasanya. Sehingga ini memang cukup jarang ditemui di pasaran dalam negeri karena konsumennya terbatas.
Biasanya salmon dengan ukuran besar akan digunakan oleh pabrik guna diubah menjadi olahan. Berikut ini adalah beberapa jenis yang sering digunakan untuk makanan olahan baik pabrik atau restoran.
Ini adalah salah satu jenis ikan salmon yang ukurannya cukup besar. Sesuai dengan namanya salmo salar atau atlantik hanya ditemukan di laut atlantik saja.
Berat tubuh mereka ketika sudah dewasa dapat mencapai sepuluh kilogram untuk satu ekor. Namun ketika belum siap panen rata-rata berat tubuh mereka hanya lima sampai tujuh kilogram saja.
Salmo salar juga jenis ikan salmon di Indonesia paling sulit dijumpai di pasaran. Alasannya adalah suplai di alam bebas sendiri sudah cukup sedikit karena peningkatan pencemaran lingkungan.
Jadi habitat dan kesehatan ikan tersebut semakin lama mengalami degradasi secara perlahan. Hasilnya jelas setiap tahun hasil tangkapan ikan ini juga terus menurun dan sulit dijumpai.
Sockeye (Oncorhynchus Nerka)
Mungkin kamu juga sudah pernah menikmati rasa salmon Sockeye ini. Sebab sudah sangat sering dihidangkan pada berbagai restoran jepang. Ikan ini punya ciri fisik yang sangat mencolok, yaitu warnanya merah hampir orang.
Jadi siapa saja yang baru melihat ikan ini mudah membedakannya. Ukuran tubuh ikan salmon ini pun relatif lebih kecil daripada yang lainnya. Beratnya hanya 2–2,5 kg per ekor.
King (tshawytscha oncorhynchus)
King salmon adalah salah satu varian berukuran besar yang paling populer digunakan untuk berbagai hidangan. Jumlah dari jenis ini juga masih sangat banyak karena ada penangkaran beberapa negara.
Ini juga jenis ikan salmon di Indonesia harganya paling mahal dibandingkan lainnya. Alasannya adalah kualitas daging paling bagus dan kandungan omega tiga tertinggi.
Cita rasa yang dimiliki king salmon memang banyak diklaim para pakar kuliner paling enak. Hal tersebut juga menjadi salah satu alasan mengapa sampai sekarang king masih menjadi jenis primadona.
Untuk ukuran sendiri tidak boleh dipandang sebelah mata karena dapat mencapai 20 kilogram. Biasanya ketika dijual secara retail ukurannya sekitar 9 sampai 13 kilogram saja.
Ketika sudah mengetahui beberapa varian tersebut tentu saja Sahabat Sehat dapat menjadikannya referensi. Banyak jenis ikan salmon di Indonesia yang bisa kita jumpai secara mudah dengan ukuran bervariasi.
Bobo.id - Salmon adalah ikan yang berasal dari keluarga Salmonidae.
Ada beberapa jenis ikan salmon, tapi yang paling banyak dan terkenal berasal dari Samudera Atlatik dan Samudera Pasifik.
Meskipun hidup di laut, ikan salmon lahir di sungai.
Ikan salmon betina akan bertelur di dataran sungai yang tinggi.
Sebelum bertelur, ia akan mengepakkan ekornya dengan tujuan untuk menyapu kerikil dari dasar sungai.
Akibatnya di dasar sungai terbentuk cekungan.
Nah, di cekungan itulah ikan salmon betina bertelur. Jumlahnya bisa sekitar 5.000 ekor.
Telur yang telah dibuahi oleh ikan salmon jantan, akan ditutup dengan kerikil.
Ikan salmon betina lalu pergi ke tempat lain untuk bertelur lagi dan bertelur lagi sampai telur dalam ovariumnya habis.
Ikan salmon betina itu bisa bertelur sampai 7 kali, lo.
Tak lama setelah bertelur, sebagian besar ikan salmon betina akan mati karena kelelahan.
BACA JUGA: Ikan Salmon, Hewan yang Sering Berpindah Tempat
Setelah telur-telur itu menetas, anak ikan akan menghabiskan waktunya untuk hidup di sungai antara enam bulan sampai tiga tahun, tergantung pada jenis ikannya.
Setelah itu ikan salmon muda akan berenang menuju laut.
Di sana mereka hidup selama 1 sampai 5 tahun.
Selama di laut ikan salmon makan udang, kepiting, dan ikan-ikan kecil.
Ketika ikan salmon sudah cukup dewasa, sudah waktunya bertelur, mereka kembali ke hulu sungai tempat mereka dilahirkan.
BACA JUGA: Ikan Salmon, Tidak Pernah Lupa Tempat Lahirnya
Dari Mana Ikan Salmon Tahu Tempat Lahirnya?
Ada beberapa pendapat:
Perjalanan Penuh Perjuangan
Ikan salmon kembali ke secara rombongan.
Perjalanan menuju hulu sungai itu penuh perjuangan.
Bayangkan! Jarak yang ditempuh rata-rata lebih dari 1000 km. Selama perjalanan ikan salmon puasa.
Perjalanannya menanjak dan melawan arus.
Karena itu Ikan salmon berenang dengan cara melompat.
Nah, dari caranya berenang itulah ikan salmon mendapat nama. Salmon berasal dari kata salmo. Salmo berasal dari kata salira yang berarti melompat.
Begiu berat perjuangan ikan salmon untuk bertelur, pantas saja banyak ikan salmon mati kelelahan setelah bertelur.
BACA JUGA: Migrasi Salmon, Perjalanan yang Sangat Jauh
Foto: Creative Commons
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
SALMON adalah sejenis ikan yang termasuk dalam keluarga Salmonidae, yang mencakup ikan kembung, ikan arwana, dan lainnya. Memiliki jenis daging yang berwarna merah muda hingga orange, salmon memiliki citarasa dan nilai gizi yang tinggi.
Ikan salmon sangat diminati dalam dunia kuliner dan sering diolah dalam berbagai hidangan, seperti sushi, sashimi, serta hidangan lainnya.
Terdapat beberapa jenis salmon, seperti Salmon Atlantik yang berasal dari Samudera Atlantik, yang sering dibudidayakan untuk konsumsi.
Serta, Salmon Pasifik adalah ikan yang mencakup beragam spesies yang dapat ditemukan di sepanjang pantai barat Amerika Utara dan di wilayah utara Samudra Pasifik.
Mengandung sumber asam lemak Omega 3, protein berkualitas tinggi, dan nutrisi lainnya, ikan ini baik untuk kesehatan tubuh, terutama mendukung kesehatan jantung.
Mengutip channel YouTube Papaver Somnivera, berikut 8 fakta ikan salmon;
1. Dijuluki King of Fish
Salmon memiliki 8 spesies yang terdiri atas 7 salmon dari Samudera Pasifik dan 1 salmon dari Samudera Atlantik. Karena memiliki banyak spesies itu, salmon dikenal juga sebagai raja para ikan atau King of Fish.
(Foto: IG/@atlanticsalmonfishing)
Mereka dapat hidup di air tawar dan asin yang terus bermigrasi hingga ke hulu sungai untuk menitipkan telur-telur mereka. Terdapat 2 kelompok ikan yang juga melakukan imigrasi yaitu Katadromous, atau ikan yang bertelur dan lahir di air laut seperti ikan sidat.
Serta, kelompok Anadromus, yaitu ikan yang lahir di air tawar dan berimigrasi ke lautan, salah satunya adalah ikan salmon.
2. Punya kemampuan osmoregulasi
Salmon mampu beradaptasi di air asin dengan mengurangi zat garam berlebih dalam tubuhnya, yang dikeluarkan melalui insang dan urine untuk menjaga tubuhnya tetap seimbang.
Karena itu, mereka dikenal dengan kemampuan Osmoregulasi yang cukup penting dalam keberlangsungan hidupnya, terutama saat mereka berpindah dari air tawar ke air laut, sekaligus untuk mempertahankan kadar ion dan air pada salmon.
(Foto: IG/@atlanticsalmonfishing)
3. Salmon sangat hafal tempat kelahirannya
Uniknya, meski salmon tidak mengetahui siapa induk kandungnya, namun mereka mampu mengingat di mana mereka lahir karena memiliki memori. Bahkan, mereka mampu menemukan lokasi muara sungai, meskipun ikan-ikan itu harus berenang sejauh 50 km.
4. Proses imigrasi menuju hulu sungai
Dijuluki sebagai raja ikan, salmon akan melakukan perjalanan jauh atau migrasi pada saat musim gugur antara bulan September-November. Mereka akan menempuh jarak sekitar 2.500 km menuju laut maupun menuju lokasi di mana mereka dilahirkan.
Karena itu, mereka dikenal sebagai perenang yang andal. Bahkan, mereka mampu untuk melawan arus alir, menahan luka, dan bertahan dari predator. Hal ini dilakukan agar mereka dapat tiba di hulu sungai untuk bertelur, sehingga telur tersebut dapat berkembang menjadi bibit ikan yang baik.
Faktanya, bagi salmon setelah melepaskan telurnya di hulu sungai, maka baik salmon betina dan jantan akan mati karena kehabisan tenaga dan cadangan lemak saat proses imigrasi itu.
5. Bisa berubah warna jadi merah
Karena melewati proses imigrasi dalam waktu yang cukup lama, salmon akan berubah warna menjadi merah, di mana pigmen dalam tubuhnya akan mengubah warna kulit mereka, akibat dari habisnya cadangan lemak.
Perubahan warna ini dapat terjadi karena faktor pigmen dalam tubuh salmon mengandung Astaxanthin atau penyakit kimia yang terjadi pada hewan dan buah-buahan.
Namun, dengan senyawa itulah yang membuat salmon memiliki manfaat bagi tubuh yaitu dapat mencegah diabetes melitus, melindungi dari radikal bebas, dan lainnya.
Salmon juga mengalami ancaman kepunahan khususnya pada spesies salmon atlantik, karena rusaknya ekosistem sungai, perubahan alam, dan pembangunan bendungan sungai, yang dilakukan oleh manusia.
Akibatnya, salmon sulit untuk mendeteksi di mana mereka akan bertelur. Karena itu, salmon atlantik dilindungi oleh berbagai negara untuk menjaga tingkat populasi salmon tersebut.
Sedangkan salmon pasifik, diketahui mereka juga akan mati di saat mereka tidak mampu bertahan hidup di lautan. Sehingga, tubuh mereka akan menjadi makanan bagi para plankton dan telur-telur miliknya.
7. Salmon betina mampu hasilkan 8.000 telur
Beruang merupakan salah satu predator bagi salmon, di mana mereka akan menunggu ikan ini muncul ke permukaan. Tak hanya itu, salmon memiliki panjang sekitar 75 cm dengan beratnya yang mencapai 6 kg, dan memiliki sisik berwarna perak.
Selain itu dalam masa reproduksinya, salmon hanya dapat bertelur di air tawar. Sehingga, telur atau bayi tersebut akan menetas yang disebut Alevin. Uniknya, bayi salmon ini berwarna merah dan memiliki sebuah kantong yang menempel di tubuhnya.
(Foto: IG/@asfsalmon)
Salmon betina mampu menghasilkan sebanyak 8.000 telur, di mana salmon jantan akan datang untuk membuahi telur tersebut. Namun, tidak semua telur itu berhasil. Sehingga, untuk mendapatkan oksigen, telur salmon harus diletakkan di bawah kerikil, di sekitar air dingin dengan arus air yang baik.
8. Migrasi hal wajib bagi salmon
Setelah proses pembuahan, bayi salmon yang berusia 5 minggu akan tumbuh menjadi ikan kecil dengan panjang tubuhnya sekitar 2 cm. Dalam fase ini, bayi salmon akan belajar tentang alam liar dan mendeteksi bahaya.
Setelah dewasa atau berumur setahun, salmon akan berkumpul menjadi sebuah kelompok untuk melakukan perjalanan migrasi. Faktanya, salmon dapat hidup selama 2-7 tahun di lautan.
Hal ini bertujuan agar salmon dapat melepaskan telurnya di hulu sungai, yaitu lokasi yang baik bagi telur salmon, karena memiliki air yang bersih dan suasana tenang, serta jauh dari predator lainnya seperti bangau, anjing laut, dan manusia.
Bagi kamu yang suka ikan salmon, wajib mengetahui jenis ikan salmon di indonesia. Ikan salmon sering disajikan di restoran Jepang dan banyak disukai di Indonesia. Meskipun dibanderol dengan harga yang cukup tinggi, tetap saja banyak peminatnya karena rasa dagingnya sangat lezat.
Aromanya Tidak Amis
Baik salmonnya masih utuh ataupun sudah dipotong, harusnya tidak tercium bau yang amis sama sekali. Salmon yang masih segar harus mempunyai aroma seperti aroma laut, yaitu tidak amis dan menyengat. Akan tetapi, asin segar.
Kantung telur hilang, berlanjut ke fase "fry"
Selanjutnya, kantung telur perlahan-lahan menghilang dan salmon beranjak ke fase "fry". Di fase ini, mereka sering berenang ke permukaan air untuk mengambil oksigen dan mulai makan. Fase fry berbeda-beda pada tiap spesies. Ikan salmon dari jenis Sockeye menghabiskan waktu di air tawar selama 1-2 tahun, sebelum akhirnya bermigrasi ke air laut.
Sementara, ikan salmon Chinook hanya menghabiskan waktu 5 bulan saja di fase fry. Di fase ini, makanan utamanya adalah invertebrata mikroskopis. Banyak atau tidaknya invertebrata mikroskopis tergantung pada suhu air, tingkat polusi serta persaingan dengan spesies ikan lainnya, ungkap laman Marine Institute.