Jalan Cepat Termasuk Cabang Olahraga Di Nomor

Jalan Cepat Termasuk Cabang Olahraga Di Nomor

Peraturan Jalan Cepat

Dilansir dari buku "Kepelatihan Atletik Jalan dan Lari" karya Dr. Suratmin, S.Pd., M.Or. berikut beberapa peraturan dalam perlombaan jalan cepat:

Jalan cepat merupakan gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa hingga hubungan dengan tanah (oleh kaki) tetap dijaga dan terpelihara.

Mereka harus selalu mengawasi kaki depan yang berhubungan dengan tanah sebelum kaki yang lainnya meninggalkan tana. Perlu diperhatikan juga, bahwa kaki perlu diluruskan minimal sesaat.

Seorang atlet jalan cepat akan didiskualifikasi apabila ada dua orang wasit sependapat dengan wasit lainnya bahwa cara jalan atlet tersebut tidak sempurna dilakukan.

Seorang atlet yang melakukan jalan cepat akan diberi peringatan ketika jalannya tidak menaati peraturan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Atlet akan diberi peringatan sebanyak satu kali, apabila melanggar peraturan yang ditetapkan maka langsung didiskualifikasi.

Penyegaran dilakukan pada perlombaan 20 km atau lebih dengan periode setelah 1 km dan kemudian setiap 5 km. Penyegaran dilakukan dengan berjalan di atas garis lurus, gerakan mendorong menarik, gerak drive, dan perubahan irama/ ritme langkah. Tujuannya, untuk mempersatukan kembali gerakan yang sebelumnya tidak seirama.

SEMARANG[Berlianmedia] – Olah raga tenis merupakan cabang olahraga kasta tertinggi di dunia, maka berbahagialah para alumni perguruan tinggi se-Indonesia yang memilih cabang raga ini sebagai bagian dari berbagai aktifitasnya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PP Pelti) Prof Dr Edward Omar Sharif Hiariej SH MHum yang juga Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wanenkum Ham) mengatakan tenis merupakan olahraga kasta tertinggi di dunia.

“Berbahagialah Bapak-bapak, saudara sekalian, bahwa tenis merupakan olahraga kasta tertinggi di dunia,” ujar k Ketum Pelti yang akrab dengan panggilan Prof Eddy saat membuka Turnamen Tenis Antar Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia ke-13 di Laboratorium Olahraga Tenis Lapangan Dr M Sajoto Tennis Courts Kampus Universitas Negeri Semarang (UNNES), Sabtu (17/6) pagi.

Menurutnya, kegiatan olahraga yang salah satunya adalah cabang olahraga tenis merupakan hal yang positif, dengan olahraga bisa sehat jasmani, juga sehat rohani. Maka atas berlangsungnya kegiatan yang kali ini diselenggarakan pengurus IKA UNNES, Pelti mengucapkan terimakasih.

Pelti, lanjutnya, juga mengucapkan terima kasih kepada rektor Unnes atas dukungannya, kalau pada tahun ini bisa mengikuti turnamen tenis di Kampus UNNES, InsyaAllah tahun depan sebagai tuan adalah UGM (Universitas Gajah Mada).

Rektor UNNES Pro Dr S Martono MSi meminta kepada para peserta turnamen tenis untuk bermain sportif. Dia sambil menunjukkan MMT yang terpasang di beberapa sudut lapangan tenis. Salah satu MMT berbunyi bukan kemenangan yang kami cari tapi silaturahmi tujuan kami.

“Ayo kita ikuti pesan-pesan moral yang terpampang di MMT. Mari kita jaga kebersamaan, semoga gelaran tenis di UNNES ini berjalan sukses,” tuturnya.

Ketua Umum DPP IKA UNNES Dr Drs Budiyanto, SH MHum juga meminta kepada para peserta tetap sehat dan semangat dalam mengikuti turnamen ini.

“Tadi malam kita bersanding, pagi ini kita bertanding. Tadi malam kita bersinergi, pagi ini kita berkompetisi untuk meraih prestasi. Silahkan bermain all out (Habis-habisan) sehingga menjadi juara. Juara satu, dua, tiga sampai juara enam belas,” ujarnya.

Turnamen ini, tutur Budiyanto, dapat mempererat jalinan silaturahmi sesama alumni Perguruan Tinggi Se- Indonesia yang sekaligus dapat semakin memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketua panitia turnamen tenis antar alumni Perguruan Tinggi Se Indonesia ke-13 2023, Dr Wirawan Sumbodo MT melaporkan, turnamen tenis kali ini diikuti 16 tim dari organisasi alumni Perguruan Tinggi Se- Indonesia.

Setiap tim mengikutsertakan 20 atlet didampingi 3 official, dengan demikian, jumlah peserta seluruhnya ada 368 orang, meliputi 320 atlit dan 48 official. Lokasi pertandingan di dua lapangan yakni lapangan FIK UNNES dan lapangan tenis Bank BNI Semarang.

Timnas Basket 5x5 Putra optimis dapat meraih medali perak pada gelaran SEA Games Hanoi 2021.

Teknik Dasar Jalan Cepat

Meskipun olahraga jalan cepat tampak mudah karena seperti aktivitas yang dilakukan dalam keseharian, tetapi jalan cepat memiliki teknik khusus agar tidak cedera dalam melakukannya. Menurut buku "Dasar-Dasar Atletik" karya Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo berikut teknik dasar melakukan jalan cepat:

Kompetisi jalan cepat menggunakan start berdiri. Tahap awal dimulai dengan sikap bersedia atlet yaitu berdiri di belakang garis start. Kaki diletakkan lurus ke belakang sedangkan kaki satunya berada di depan dan lutut ditekuk. Adapun posisi badan lurus maju ke depan dengan posisi tangan rileks berada di samping badang.

Ketika terdengar aba-aba mulai atau "ya" atau bunyi pistol tanda perlombaan dimulai, gerakkan kaki belakang ke depan dengan mengayunkan tangan ke belakang dan ke depan secara bergantian.

Sikap dan posisi badan ketika melakukan jalan cepat yang benar adalah lurus ke depan, siku membentuk sudut 90 derajat, dan tangan bergerak mengayun bergantian secara harmonis dengan langkah kaki.

Fungsi gerakan ayunan lengan saat melakukan jalan cepat adalah agar badan tetap seimbang saat melangkahkan kaki. Selain itu, momentum ke arah depan badan tetap terjaga dengan adanya gerakan ayunan lengan saat melakukan jalan cepat.

Adapun arah gerakan pinggul yang benar saat jalan cepat adalah naik dan turun. Jangan gerakkan pinggul ke arah samping agar terhindar dari cedera. Selain itu arah gerakan pinggul yang benar saat jalan cepat harus berlawanan dengan gerak ayunan lengan.

Kaki digerakkan ke depan dengan berat atau beban tubuh bertumpu pada paha. Ketika menggerakkan kaki ke depan, lutut sedikit ditekuk seiring dengan ayunan kaki dan ketika kaki bersentuhan dengan tanah yang mendarat terlebih dahulu adalah tumit. Pada gerak jalan cepat posisi kaki belakang tidak boleh diangkat atau harus tetap berada di tanah sebelum kaki depan menyentuh tanah, karena jika tidak maka atlet bisa didiskualifikasi.

Teknik ini digunakan saat memasuki garis finish. Teknik akhiran pada jalan cepat adalah dengan menambah kecepatan ketika memasuki garis finish dan tidak langsung berhenti di garis. Setidaknya jalan cepat masih tetap dilakukan 5 meter setelah garis finish dan ketika menyentuh garis akhir baru turunkan kecepatan secara bertahap hingga akhirnya benar-benar berhenti.

Berjalan adalah gerak melangkah terus-menerus dan kaki selalu kontak dengan tanah tanpa terputus. Tapi, tahukah detikers kalau berjalan bisa menjadi salah satu cabang olahraga dalam perlombaan?

Jalan cepat atau biasa juga disebut dengan race walking adalah aktivitas yang mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Aktivitas ini merupakan salah satu nomor olahraga dari cabang atletik.

Olahraga ini mengandalkan kelenturan tubuh pemainnya, lho. Gerakan jalan cepat berbeda dengan berlari. Jalan cepat mengharuskan kaki untuk selalu kontak dengan tanah atau kedua kaki tidak pernah melayang di udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jalan cepat merupakan bagian atau nomor (dalam cabang olahraga atletik). Perlombaan jalan cepat terdiri dari 5 km, 10 km, 20 km, hingga 50 km dan sebagian telapak kakinya harus menyentuh tanah.

Dilansir dari laman Usatf.org jalan cepat adalah suatu perlombaan yang dipertandingkan di semua tingkatan cabang olahraga atletik, mulai dari atletik remaja hingga dan termasuk Olimpiade.

Jalan cepat memadukan daya tahan pelari jarak jauh dengan perhatian terhadap teknik pelari gawang atau tolak peluru. perpaduan dari gerakan-gerakan atletik membuat olahraga ini masuk dalam tanggung jawab organisasi atletik di level dunia yaitu International Amateur Athletic Federation (IAAF).

Dalam Pekan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (POPSI), jalan cepat masuk dalam perlombaan atletik dengan kategori putri sepanjang 5 km dan 10 km untuk kategori putra.

Dikutip dari buku "Dasar-Dasar Atletik" karya Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo, olahraga ini muncul dari kebudayaan Inggris yaitu berjalan kaki dalam jarak jauh yang dikenal dengan pedestrianism. Pada mulanya, aktivitas ini digunakan sebagai media taruhan uang tunai yang dilakukan oleh masyarakat Inggris.

Namun, seiring berjalannya waktu aktivitas ini populer menjadi suatu olahraga di Inggris abad ke-18. Pada abad ke-19 karena kepopulerannya, olahraga ini mulai diperkenalkan di Olimpiade London, tepatnya di tahun 1908.

Lomba jalan cepat menjadi pertandingan olahraga yang harus dilakukan oleh laki-laki, dan baru 84 tahun kemudian, perlombaan ini masuk dalam kategori perempuan untuk ikut serta berpartisipasi dalam olimpiade.